BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sunday, August 30, 2009

Anak Bangsaku ( Jiwa Merdeka)


Anak bangsaku...
Warisan generasi
Warisan pertiwi
Penyambung hakiki...
Anak bangsaku...
Hilang maruah
Hilang pedoman
Tergadai makrifat...
Jiwa merdeka ... hilang...
mereka.....alpa
Terkubur rasa malu
Bangga kerna maksiat
bangga kerna dadah
Bangga kerna terlampau agresif...
Haruskah di laungkan .... MERDEKA!
sedangkan mereka sentiasa lupa
sedangkan mereka berpura-pura

Dulu...
dulu...ibunya mencubit
anak takut lantas hormat
dulu...bapanya mengherdik
tiada tingkah kurang ajar...

Kini...
di cubit ibunya... dikatakan dera
di herdik bapanya... lari dari rumah...
untuk mencapai merdeka...
merdeka apakah mereka???
segala salah hanya ibubapa..
Tapi...
Anak bangsa ku dimanja oleh sekutunya
Anak bangsa ku sudah lupa
asal usulnya...
bangsanya...
AGAMANYA.....
Jangan sampai anak bangsaku ...
tatkala merapat diri di perut bumi...
hilang adat
hilang maruah
hilang segalanya!!!
Ingatilah...
Wahai anak bangsaku...
Jiwa merdeka..
bukan sekadar seloka buat anak-anak muda
Jiwa merdeka
hanya ada pada insan yang ada rasa hormat dan harga diri..
Negaranya bukan untuk di hina..
anaknya...
keturunannya...
agamanya....

Peliharalah...
jiwamu...
jiwaku...
Jiwa Merdeka...

SALAM MERDEKA
SEMPENA 31hb Ogos 2009

Thursday, August 20, 2009

tika dukanya

Sekelumit kasih
meratah jiwa nan kelam terdampar hati yang suram
tiada pelita
tiada cahaya
diriku sepi meniti hari-hari yang tiada bertepian...

Kelam pagi tersenyum mendambakan diri ini
tersisih insan menjalar ke rusuk ... mati
aku....
masih sendirian...kesepian...mencari...
menghambakan diri...
satu pengorbanan
seribu penderitaan

Air mata mutiara tiada di hujani lagi
hati retak berbelah jiwa
tinggallah sejuta kehidupan menjadi kenangan
tak bisa aku lupakan
hingga akhir hayat persada diri ku ini

Biar berkumitan suara menjahiti hati
membendung gelora mendesak perasaan
terbelenggu irama cintaku sepanjang zaman
terkorban kini
selama-lamanya....
di perkuburan terakhir.....tika duka tiada berberbicara...

Tuesday, August 18, 2009

The Greatest Pain in Life

The greatest pain in life
is not to die but to be ignored
to lose the person you love so
much to another who doesn't care at all
When your favourite person on earth
neglects to be with you...
to have people think that
you don't care

The greatest pain in life
is not to die but to be forgotten
to be left in the dust after another's
great achievement
When you show someone your innermost
thoughts and they laugh in your face
for friends to always be too busy to
console you when you need someone
to lift your spirit
When it seems like the only person
who cares about you are YOU!!!

Life is full of pain
but does it ever get better??
will people ever care about each other??
and make time for those who are in need
Each of us has a part to play
in the Great show we call Life
each of us has a duty to mankind
to tell our friends we love them
if you do not care about your friends
you will not be punished....

You will simply be ignored...
Forgotten...
As you have done to the others....

Saturday, August 15, 2009

berlari

mimpi ngeri menghantui setiap perjalanan hidupku...
dikejar...tiada perhentian

mengejar...tanpa sempadan

mencari nur sinar ke penghujung jalan...


aku berlari ....terus berlari
tiada henti

sampai satu simpang di mana aku sendiri tidak tahu arah haluan...

ya Tuhanku...
jangan sesat diriku...

aku tidak mahu sesat

aku tidak mahu mati sekarang..

tolongilah aku mencari nur sinar....

nur kasih...yang abadi..
sebelum aku menghembus pergi untuk tidak kembali lagi..


aku penat berlari...

aku ingin berhenti...

aku ingin rehat untuk sekali lagi..

sebelum nafas ini terhenti...

Friday, August 14, 2009

Kemelut Suatu Kehidupan


Suria....
mentari sinar cahaya di bumi anbiya
menerangi tika sore...
membentangi duniawi merasa
kehangatannya
keterikannya
kemelutnya...
dunia masih kebingungan
persoalan tidak ada kesudahan...
hingga bila??
hilang maruah entah ke mana...

Tika mendung mendurjana bumi Allah...
manusia masih bercaturan
permainan insan dan peperangan
meletus ihsan dari perut ibunya...
tiada peri...
hidup seperti putaran roda mesingan
tiada perasaan..
dendam kesumat menelusi hati
dari manusia menjadi kuku besi....

Waktu paradigma unjuran masa keterlanjuran
manusia taksub dunia tanpa sempadan
tanpa kepingin ketahuan...
tanpa kasih sayang satu kehidupan
berlarutan pantauan..
konon menjadi pendekar Alaf dunia..
konon pengaman manusia dan bangsa
cuma dongeng lagenda berantakan berterusan...
tiada ihsan...
nyawa tergadai umpama boneka....

Pandanglah.... wahai manusia alpa...
Jengoklah sementara ianya ada...
mungkin esok atau lusa
kemelut tiada lagi...
Bila bumi ini tiada lagi untuk di tangisi.....

Politik menjadi agenda
hiburan menjadi lipurlara
tapi hati mereka menangis
menderita....
menjerit....
dunia telah menjadi tontonan
hanya untuk hiburan mata manusia
namun di hati , tiada ihsan lagi

Selagi dunia ini tanpa sempadan
manusia akan terus berantakan
terus menjadi tradisi kepura-puraan...
tiada telus...
tiada mulus...
yang ada... hanya garapan sisa sebuah kehidupan...

Sayang Merindu


Tanam selasih berpada-pada
benih di tabur biar serata
merindu kasih pada yang ada
agar sentiasa kekal bersama

Pulau indah jauh merenung
buat lamunan si anak dara
kasih nan jauh duk bermenung
merindu kasih pada yang setia

Ku petik setangkai limau purut
buat sedapan bauan mandian
hati terdetik akan ku turut
sekalipun kasih semakin berjauhan

Merah sungguh biji saga
buat mainan si anak kecil
kasih ku garap semakin dahaga
biarpun hati semakin terpencil....

Tika

tika begini...
aku mencari suatu detik ketika
tika sendiri...
aku mencari dimana nur cahaya
tika berdiri...
aku fikirkan aku seorang pendita
tika sepi...
aku hanya dengari bunyi cengkerik melempiaskan malam
tika cerita...
aku suka dongeng dan lagenda....
tika pilu...
aku cuma perlu peluk bantal sebelahan
tika gembira...
aku terasa dunia ini hanya untuk ku bergurau senda
tika sedih...
aku murung seketika
tika dan seketika sebegini...
aku mencari erti kehidupan
aku meniti sebuah impian
aku tempohi seribu dugaan...
tiap tika tiap seketika...
tiap detik itu...
amanat untuk ku perdengarkan dunia
makrifat...
sunnah...
ilmiah...
tika itu ku tersedar...
dari alpa..seketika...
tika ini dan selamanya...
aku masih hamba Yang Maha Esa...